Darurat Kesehatan, Ribuan Nakes Singapura Mundur Akibat Covid-19
Nasional, Pos Jateng - Singapura mengalami darurat kesehatan setelah ribuan tenaga kesehatan (nakes) mengundurkan diri karena kelelahan hebat menangani lonjakan kasus Covid-19. Menteri Senior Negara Singapura untuk Kesehatan, Janil Puthucheary mengatakan, para nakes tersebut merasa sedang 'lari maraton' yang tak kunjung usai akibat pandemi.
"Ada sekitar 1.500 nakes keluar dari pekerjaannya hanya pada pertengahan tahun 2021. Orang-orang kami kelelahan secara fisik, mental, emosional, baik diakui atau tidak. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika tingkat pengunduran diri meningkat tahun ini," jelas Janil, dilansir dari Channel News Asia (CNA), Rabu (3/11).
Janil mengungkapkan, sebagian besar nakes tidak bisa mengambil cuti sejak 2020 lalu. Selain itu, lebih dari 90% tidak dapat mengambil cutinya juga tahun ini. Bahkan, selama September 2021 lalu, perawat bekerja rata-rata 160 hingga 175 jam per bulan
"Proporsi ini lebih tinggi dibandingkan dua tahun terakhir. Petugas kesehatan kami telah melampaui panggilan tugas untuk merawat pasien mereka," tambah Janil.
Petugas kesehatan yang mundur sebagian besar adalah tenaga kerja asing. Hampir 500 dokter dan perawat asing mengundurkan diri pada paruh pertama 2021, dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 500 orang sepanjang 2022 dan 600 orang pada 2019.
Sebagai informasi, Singapura sendiri saat ini sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang cukup tinggi, bahkan sempat menembus 5.000 kasus dalam sehari. Mengutip data Worldometers, Singaapura telah mencatatkan 200.844 kasus infeksi dan 421 kematian selama pandemi berlangsung.