Bawaslu Wonosobo Raih 'Bawaslu Award 2019'
WONOSOBO - Bawaslu Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, meraih "Bawaslu Award 2019" dengan predikat Inovasi Pencegahan Terbaik Pemilu 2019, antarkabupaten di Indonesia.
Ketua Bawaslu Kabupaten Wonosobo, Sumali Ibnu Chamid, mengatakan pemberian penghargaan tersebut berlangsung di Jakarta pada Jumat (25/10).
Sumali mengatakan, Bawaslu Kabupaten Wonosobo pada Pemilu 2019 menyusun berbagai strategi pencegahan, dalam menekan potensi pelanggaran. Sekaligus menumbuhkam kesadaran warga, menjadi bagian dalam pengawasan Pemilu.
Ada empat sasaran program, yakni pencegahan terhadap potensi pelanggaran yang dilakukan KPU dan jajarannya, selaku penyelenggara pemilu. Pencegahan terhadap peserta pemilu, pencegahan terhadap pemilih, dan pencegahan terhadap pihak-pihak yang wajib netral dalam pemilu.
"Strategi pencegahan yang kami kembangkan dengan multi pendekatan dan multi segmen," kata Sumali di Wonosobo, Sabtu (26/10).
Ia menuturkan, pelanggaran terhadap tahapan pemilu, misalnya, dalam pengawasan pemutakhiran data pemilih, mewajibkan setiap pengawas desa mendirikan posko aduan pengawasan.
Kemudian untuk menumbuhkan kesadaran pemilih, menggunakan pendekatan berkolaborasi dengan para tokoh agama. Selain itu melalui pendekatan seni budaya, dengan berbagai komunitas di Wonosobo.
“Semua upaya pencegahan tersebut, kemudian diperluas oleh aktivis media sosial dan media mainstream, karena kami juga ikat kerja sama dengan semua media," ujar Sumali.
Ia menyampaikan, untuk memperkokoh pencegahan dan pengawasan pemilu sebagai kebutuhan publik, Bawaslu Wonosobo juga hadir ke sekolah tingkat SMA, melalui pengembangan sekolah kader pengawasan pemilu.
Kemudian, juga bekerja sama dengan perguruan tinggi, agar mendorong mahasiswa ikut mengawasi pemilu.
"Nafas kerja yang dibenamkan Bawaslu bersama rakyat awasi pemilu, maka kami wajib berkolaborasi dengan berbagai komponen masyarakat," tegasnya.
Upaya menumbuhkan kesadaran Pemilih juga dilakukan Bawaslu Wonosobo. Antara lain dengan melakukan pendampingan pembentukan desa dan kampung antipolitik uang.
Kemudian, pada fase tahapan Pemilu 2019, mendorong semua pengawas TPS sebelum hari pencoblosan wajib hadir ke rumah warga.
Tujuannya, untuk mengecek undangan penggunaan hak pilih, sekaligus mengajak pemilih menolak politik uang.
"Beragam pendekatan tersebut, tujuannya mewujudkan pemilu bersih dan bermartabat," kata Sumali.(Ant).