Bansos Segera Disalurkan, DPR Yakin Ekonomi Bergerak
Pemerintah segera menyalurkan bantuan sosial (bansos) tunai. Program tersebut dinilai bisa menggerakan ekonomi masyarakat di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.
"Dalam situasi seperti ini, bansos merupakan salah satu tumpuan andalan untuk menggerakkan perekonomian keluarga,” kata Anggota Komisi VIII DPR, Lisda Hendrajoni, kepada wartawan, Minggu (4/7).
Dirinya pun meminta semua pihak mengawasi proses penyaluran bansos. Pengawasan sangat penting agar tidak terjadi lagi duplikasi penerima seperti temuan Kementerian Sosial (Kemensos) sebelumnya.
“Meski dalam situasi darurat, kita berharap pemerintah menyalurkan bansos dengan cermat sehingga benar-benar tepat sasaran. Tidak ada lagi duplikasi penerima bansos,” ujarnya.
Pemerintah memberlakukan PPKM darurat di Jawa-Bali pada 3-20 Juli untuk menekan lonjakan kasus Covid-19. Dalam periode tersebut, aktivitas masyarakat terbatas.
Menurut Lisda, bansos juga bisa meredam kemungkinan munculnya gejolak akibat pembatasan mobilitas warga.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini, sebelumnya menyatakan, pemerintah segera menyalurkan bansos. "Paling lambat pekan depan."
Besaran bansos Rp300 ribu per bulan dan akan disalurkan kepada warga setiap awal bulan. Bansos Mei dan Juni akan diberikan Rp600 ribu sekaligus. "Saya minta hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok saja," ucapnya.
Bansos tunai menyasar 10 juta penerima bantuan untuk target penyaluran per bulan, sementara penerima bantuan pangan nontunai (BPNT) sebanyak 18,8 juta serta Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 10 juta.
Penyaluran bansos tunai melalui kantor pos, sedangkan BPNT dan PKH melalui jaringan himpunan bank-bank negara (Himbara). "Mudah-mudahan paling telat bisa direalisasikan pekan kedua bulan ini," tandansya.
Selain bansos tunai dan lainnya, pemerintah juga memberikan diskon tarif listrik. Kabar baik lainnya, manajemen pelaksana Kartu Prakerja sedang bersiap membuka gelombang 18 pada semester II-2021.