Kawasan Kali Doso Banaran Sleman Kian 'Cantik'
Sleman - Kawasan pinggir Kali Doso Banaran, Sendangadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tak lagi identik dengan citra kumuh dan tak terawat.
Wilayah tersebut, kini menjadi asri dan cantik usai direvitalisasi menjadi ruang terbuka hijau (RTH). Bupati Sleman, Sri Purnomo, meresmikan fasilitas itu, Minggu (25/11) siang.
"Warga dulu sering buang sampah di sini. Apalagi, posisinya memang di pojok," ujar Ketua RW 10 Banaran, Heru Sehana, beberapa saat lalu.
Katanya, revitalisasi dimulai pada 2017 melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Penataan mula-mula dilakukan di halaman belakang masjid dusun.
"Itu yang jadi tahap pertama penataan. Di situ, ada area bermain anak-anak juga, termasuk pembangunan jalan setapak pinggir kali," terangnya.
Sedangkan RTH yang baru diresmikan, berada di depan masjid. Areanya lebih luas dan representatif. Bahkan, dilengkapi gazebo dan taman.
Sementara, Lurah Sendangadi, Damanhuri, menyatakan, penataan menelan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp1,25 miliar.
"Kita juga merevitalisasi jembatan dan membangun sejumlah fasilitas umum untuk warga," tambah dia. Dana revitalisasi turut disokong dana desa dan pihak swasta.
Untuk menjaga keasrian, pejabat dusun telah memberikan pendampingan pada warga. Tujuannya, mengubah pola pikir warga. Sehingga, tak lagi membuang sampah ke sungai.
"Tiap minggu, juga kita lakukan kerja bakti untuk menjaga kebersihan kawasan dan lingkungan sekitar," urai Heru.
Di sisi lain, dia berharap, penataan bisa kembali dilanjutkan, khususnya di sepanjang pinggir kali. Dia ingin wilayahnya menjadi kawasan wisata sungai.
"Ini konsepnya, kan, taman air. Warga dan pengunjung bisa memancing di sini. Atau saat debit air tinggi, bisa digunakan untuk latihan mendayung," ucapnya.