Desa Cepagan Batang Ditetapkan sebagai Kampung Tenun
Batang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah (Jateng), menetapkan Desa Cepagan, Kecamatan Warungasem sebagai kampung tenun. Sebab, hampir seluruh warganya memproduksi kain tenun menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM).
"Ini ekonomi kreatif yang luar biasa. One vilage, one product, di mana Desa Cepagan sebagai kampung tenun," ujar Bupati Batang, Wihaji, kala mengunjungi salah satu rumah produksi pembuatan kain tenun ATBM, Kamis (8/11).
Menurutnya, tenun yang dihasilkan masyarakat setempat dengan alat tradisional berbahan kayu awet dan kualitasnya teruji.
Apalagi, produksi rumahan tersebut turut memberdayakan masyarakat sekitar. "Harus support secara pemodalan dan pemasaranya serta terus lakukan pembinaan, agar berinovasi untuk tetap bertahan dan berkembang," jelasnya.
Di sisi lain, Wihaji berharap, Desa Cepagan menjadi destinasi wisata baru terkait edukasi ekonomi kreatif tenun. Diyakininya, dapat menarik pengunjung dan wisatawan bisa membeli produk berupa syal, pasmina, kerudung, dan lainnya.
Sementara, pemilik usaha tenun, Aidin, mengungkapkan, sudah 35 tahun menekuni usaha menggunakan ATBM. Dirinya menghasilkan 2.000 potong per minggu.
"Alhamdulillah, peminatnya lumayan banyak. Karena mereka percaya, kalau pembuatan secara manual atau tradisional lebih awet. Selain itu, juga bahan rayon menjadukan enak dipakai," bebernya.
Kata dia, pemasaran kain tenunnya sudah tembus Bali dan Sulawesi. Setiap kain tenun dihargai Rp15 ribu-Rp30 ribu.