Angkat Nama Kulon Progo, Pemkab Gelar Lomba Burung Berkicau
KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar lomba burung berkicau Bupati Cup ke III 2019. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka melestarikan burung berkicau yang sudah dibudidayakan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, Minggu (21/7), mengatakan lomba burung berkicau tingkat Nasional Bupati Cup III ini untuk memberikan motivasi, kepada para penangkar burung berkicau untuk terus mengembangkan budidayanya.
"Kegiatan ini juga bisa dijadikan sebagai media untuk mempererat tali persaudaraan, di antara para pecinta burung berkicau,” kata Aris.
Ia mengatakan, lomba burung berkicau Bupati Cup ke III 2019 diikuti 174 peserta dari berbagai daerah seluruh Indonesia. Adapun lomba burung berkicau Bupati Cup memperlombakan beberapa kelas.
Kelas utama Adikarta dengan tiket Rp200 ribu, kelas kedua Kelas Nyi Ageng Serang dengan tiket Rp100 ribu, kelas ketiga Menoreh dengan tiket Rp50 ribu dan Kelas Binangun dengan tiket gratis.
Dua kelas lainnya yang dilombakan adalah kelas Menoreh burung Racer/koci, love bird paud, cendet, branjangan ring, cucak rowo. Juara 1 memperoleh hadiah berupa trofi dan uang pembinaan Rp500 ribu dan Kelas Binangun burung murai batu ring, branjangan ring, anis merah, kacer, kenari, juara 1 memperoleh Rp500 ribu.
"Juara umum Bird Club (BC) dan Single Fighter (SF) mendapat trofi dan uang pembinaan masing-masing Rp750 ribu dan Rp500 ribu," ujar Aris.
Lebih lanjut, Aris mengatakan, kegiatan ini sekaligus untuk mengenalkan Kabupaten Kulon Progo kepada masyarakat luas, terutama di bidang pariwisata. Sebab banyak peserta yang berasal dari luar Kabupaten Kulon Progo.
"Harapannya melalui kegiatan ini akan mengangkat nama Kulon Progo di kancah nasional maupun regional," harap Aris.
Memperkenalkan Wisata di Kulon Progo
Sementara itu, Ketua Umum Pelestari Burung Indonesia (PBI) Pusat Bagiya Rakhmadi mengatakan Kulon Progo memang luar biasa. Adanya Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kulon Progo menjadi peluang untuk memperkenalkan wisata Kulon Progo.
Bagiya berharap pada 2020, PBI cabang Kulon Progo bisa mensejajarkan diri dengan PBI yang ada di daerah.
“Saya berpesan kepada Ketua PBI cabang Kulon Progo pengenalan lokasi baru pada lomba burung berkicau di Pasar Hewan Terpadu Pengasih untuk lomba sangat riskan, perlu adanya sosialisasi,” kata Bagiya.
Ia berharap komplek pasar hewan terpadu dapat selaras, sehingga menjadi ujung tombaknya pariwisata di Kulon Progo. Dukungan dari Pemkab masih tetap berlanjut, bahwa PBI tidak hanya sekadar melombakan burung.
Namun yang utama adalah konservasi, lomba burung ini hanya sebagai kegiatan pengenalan hasil konservasi.
"Sesuai dengan visi misi PBI adalah burung-burung yang dilombakan adalah hasil tangkaran kecuali burung impor. Selain itu, keberadaan PBI diharapkan memberikan manfaat kepada habitat burung, para penangkar dan kicauannya," pungkas Bagiya. (Ant).