Acara Keraton Yogyakarta Sambut 30 Tahun Sultan Bertahta
Yogyakarta - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat berencana mengadakan dua agenda pada Maret 2019. Acara itu dalam rangka memperingati 30 tahun Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X bertahta.
"Ada dua acara yang sangat penting yang saya harus highlight. Pertama, adalah simposium internasional. Kedua, adalah pameran manuskrip," Penghageng Kawedanan Hageng Nitya Budaya Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, baru-baru ini.
Merujuk kalender masehi, mangayubagya Sultan HB X ke-30 jatuh pada 7 Maret 2019. Simposium diadakan 5-6 Maret. Pameran naskah dua hari berikutnya.
Putri keempat Sultan HB X, GKR Hayu, menambahkan, simposium akan bertema "Budaya Jawa dan Naskah Keraton Yogyakarta". Rencananya berlangsung di Grand Ballroom Royal Ambarrukmo Hotel, Yogyakarta.
"Pembukuannya akan dibuka dengan beksan Jebeng karya Sri Sultan Hamengku Buwono I. Kemudian, dilanjutkan pidato pembukan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X," terang Ketua Panitia Simposium Internasional itu.
Terdapat empat topik utama dalam simposium nanti. Yakni, sejarah Geger Sepehi, filologi pasca-Geger Sepehi, pertunjukan seni dan naskah keraton, serta sosial dan budaya.
Geger Sepehi merupakan peristiwa penyerbuan Inggris ke Keraton Yogyakarta pada 1812. Penyerangan berdampak pada hilangnya sejumlah manuskrip. "Naskah sisa tiga," ungkap GKR Hayu.
Keraton telah berupaya mendapatkan naskah yang tersimpan di British Library. Nantinya akan diserahkan dalam bentuk digital. Naskah-naskah ini akan dibahas dalam simposium dan ditampilkan dalam pemeran naskah.
GKR Bendara menggenapkan, beberapa naskah akan ditampilkan di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran Keraton, 7 Maret-7 April 2019. Babad, serat, cathetan warni-warni dari perpustakaan keraton, teks-teks bedhaya, srimpi, dan pethilan beksan, misalnya.
"Pameran ini terbuka untuk umum mulai jam 09.00. Pengunjungnya hanya perlu membayar biaya administrasi masuk ke Bangsal Pagelaran," pungkas dia.