Batang - Bupati Batang, Wihaji, bakal menutup jalur tol yang melintasi wilayahnya, jika usulan penambahan tempat istirahat (rest area) dan pintu keluar tol di Desa Pasekaran tak dikabulkan.
Akan saya tutup, baik itu rest area dan jalur tol, yang berada di wilayah Kabupaten Batang. Tidak ada yang tidak bisa. Saya tidak main-main. Saya serius, tegasnya, baru-baru ini.
Wihaji bersikap demikian, lantaran pengoperasian jalan tol trans Jawa bakal berdampak negatif, khususnya di sektor ekonomi. Mereka yang mencari nafkah di jalur pantura, akan mati secara perlahan karena omzetnya tidak terpenuhi, jelasnya.
Hal tersebut, terang politikus Golkar itu, sesuai analisis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang terhadap pengoperasian jalan bebas hambatan tersebut. Hasil kajian lainnya, membuka satu tempat istirahat dan dua pintu keluar tol untuk menampuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Saya sudah tawarkan (kepada pengelola proyek tol), bahwa Pemkab Batang mempunyai konsep transit oriented development (TOD). Konsep TOD ini, dirancang guna mengurangi dampak keberadaan jalan tol terhadap pemilik UKM, terutama pelaku ekonomi kreatif dan kuliner, bebernya.