Kendal - Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal, Jawa Tengah (Jateng), menutup dua lokalisasi ditolak warga setempat. Masyarakat menolak dengan beberapa alasan.
Pertama, modal dan pelatihan yang diberikan untuk mandiri disebut tak seberapa. Ketua Resos Lokalisasi Gambilangu, Kasmadi, mencontohkan dengan pelatihan dan modal membuat makanan ringan.
Modal itu akan habis untuk kehidupan sehari-hari. Sedangkan berjualan roti, tidak langsung dapat laku besar, ujarnya di Kendal, Selasa (30/10).
Alasan lain, diyakini takkan menghilangkan prostitusi. Justru, diklaimnya bakal semakin meluas dan tak terkendali.
Menurut Kasmadi, sebaiknya hanya prostisui yang dihilangkan, agar para pekerja seks komersial (PSK) beralih profesi menjadi pemandu karoke.