SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mendorong pengembangan konsep hunian vertikal. Lantaran lahan yang tersedia kian terbatas.
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUKP) Sleman kini tengah menyusun riset. Kebutuhan rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Hasilnya menjadi dasar perlu tidaknya membangun kembali.
Satu tower rusunawa butuh lahan setidaknya 5.000 meter persegi, kata Staf Seksi Perumahan Formal DPUKP Sleman, Christ Bangun.
Terdapat 11 tower rusuna di Sleman. Memiliki 1.000-an unit hunian lebih. Tersebar di empat lokasi. Dabag, Condongcatur; Jongke, Sendangadi; Gemawang, Sinduadi; dan Mranggen, Sinduadi.
Selama ini, lahannya menggunakan kas desa. Dengan sistem sewa, ujar dia, menukil Suara Merdeka.