Sleman, Pos Jateng - Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia memfasilitasi layanan pemulihan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) melalui program pelayanan Trauma Healing dan Visum Et Repertum atau Visum berpusat di Wisma Pringgodani. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie, berharap ke depannya kasus traumatis yang menyebabkan PTSD dapat ditangani dengan baik secaraprofesional.
Unit pelayanan Trauma Healing dan Visum Et Repertum dibangun agar RSJ Grhasia mampu memberikan pelayanan trauma healing bagi korban kekerasan, khususnya perempuan dan anak dengan memenuhi standar profesi serta standar prosedur operasional berkualitas, bermutu dan memperhatikan aspek keselamatan pasien, jelas Pembajun saat Peresmian Wisma Pringgodani di RSJ Grhasia, Rabu (22/2).
Sebagai informasi, Wisma Pringgodani adalah pusat kegiatan trauma healing dan visum dengan menghadirkan dokter spesialis jiwa atau psikiatri, dokter umum, psikolog klinis, perawat ahli muda hingga madya serta dokter spesialis rehabilitasi medis, fisioterapi dan fisioterapi anak.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, layanan trauma healing dan visum tersedia seiring naiknya kejadian kecelakaan, bencana, kekerasan seksual serta kekerasan dalam rumah tangga. Maka, perlu ada peningkatan akses layanan kesehatan sebagai bagian dari safety and service quality.
Saat ini rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik sebagai bagian dari safety and service quality. Rumah sakit memerlukan peningkatan akses pelayanan kesehatan dengan fasilitas serta mengadaptasi sistem manajemen standar pelayanan merata bagi setiap pasien di berbagai kelas, ujar Sri Sultan.