SURAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), rerata 5,56 persen dalam kurun 2015-2018. Badan Pusat Statistik (BPS) mengklaim, nilainya relatif stabil.
Andil pertumbuhan paling banyak dari informasi dan komunikasi, ucap Fungsional Statistisi Ahli Pertama BPS Surakarta, Chomariah Fitriani. Berikutnya: Transportasi dan pergudangan serta jasa keuangan dan asuransi.
Bahkan, ungkap dia, laju perekonomian Kota Bengawan lebih baik daripada Jateng dan nasional. Pertumbuhan provinsi rerata 5,31 persen dan nasional 5,04 persen.
Berdasarkan catatan BPS, melansir Solopos, penyokong utama produk domestik regional bruto (PDRB) Surakarta merupakan konstruksi. Mencapai 27,14 persen dengan kontribusi Rp12,06 triliun.
Ini nilainya paling besar. Sejalan dengan semakin tumbuhnya pusat bisnis dan perkantoran, katanya. Lalu: Perdagangan besar-eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor Rp9,84 triliun (22,15 persen) serta informasi komunikasi Rp5,18 triliun (11,67 persen).