SURAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), bakal menata lingkungan kumuh di 22 kelurahan pada 2019. Setiap titik dialokasikan anggaran Rp500 juta hingga Rp2 miliar.
Terdapat lima kawasan yang menjadi prioritas. Yakni Semanggi, Pucangsawit, Danukusuman, Purwodiningratan, dan Bantaran Kali Anyar, ujar Kabid Kawasan Permukiman Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkim) Surakarta, Gunawan Adi Pratyo.
Ini bukan kelurahan, ya, namanya. Tapi kawasan. Jadi, belum tentu hanya satu kelurahan di tiap kawasan, lanjutnya.
Upaya pengurangan wilayah cemar dilakukan melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Berlangsung sejak 2016.
Berdasarkan data Disperkim 2015, luas permukiman kumuh 359,5 hektare. Tersisa 205,8 hektare pada 2018.