Semarang, Pos Jateng - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mulai menyiapkan komoditas alternatif untuk menghadapi krisis pangan 2023 dengan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). Kerja sama tersebut diwujudkan dalam bentuk pengembangan varietas pajale, yakni padi, jagung dan kedelai.
Luas lahan pekarangan jauh lebih banyak dibanding luas lahan pertanian, sehingga optimalisasi bisa dilakukan dengan gerakan menanami pekarangan. Umpama kita dorong BRIDA untuk berkontribusi mengembangkan pajale (padi-jagung-kedelai) atau kira-kira (varietas) apa yang cocok untuk Jateng, kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dalam keterangannya, Senin (23/10).
Selain melakukan riset pangan, Ganjar juga menyiapkan beberapa langkah untuk menghadapi krisis pangan 2023, mulai dari pemberian subisidi pupuk petani hingga membuat learning center untuk varietas khusus bawang putih.
Hal tersebut membuat Ganjar percaya diri bahwa Jateng bisa menghadapi ancaman krisis pangan 2023 dengan baik. Sebab, pengembangan pangan alternatif terus digencarkan.
Sekarang lagi saya operasi ini beberapa distributor pengecer untuk kami bisa tahu berapa kuantitasnya dan jangan dipersulit petaninya untuk bisa membeli (pupuk). Kita juga mengembangkan learning center untuk bawang putih, itu dukungan kita, katanya.