Yogyakarta, Pos Jateng - Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta ikut memperluas rujukan objek wisata dengan membuka urban farming tourism, atau wisata pertanian perkotaan. Wisata yang terletak di Kampung Sayur Bausasran tersebut akan mengajak wisatawan melihat bagaimana cara warga kota menanam dan mengolah produk pertanian pada tanah terbatas.
Kepala DPP Kota Yogyakarta, Suyana mengatakan, konsep pertanian perkotaan pada mulanya digagas untuk meningkatkan ketahanan pangan warga kota. Namun, sekarang pengembangannya lebih luas lagi menjadi urban farming tourism yang malah menarik perhatian turis mancanegara.
Kampung sayur memang tidak berorientasi pada produksi, tapi untuk meningkatkan gizi keluarga. Lewat sayur yang ditanam atau budidaya lele cendol berbasis kampung inilah, bahan pangan bergizi dapat tersedia setiap saat. Sekarang terus dikembangkan jadi wisata yang bisa meningkatkan ekonomi warga, kata Suyono dalam keterangannya melalui jogjakota.go.id, Kamis (10/8).
Ketua Kelompok Tani Gemah Ripah di Kampung Sayur Bausasran, Winayarti, mengatakan tempatnya sudah beberapa kali didatangani wisatawan mancanegara. Mayoritas mereka datang untuk mendapatkan edukasi pengelolaan pertanian di perkotaan, mulai dari fase menanam hingga pascapanen.
Tiap ada kunjungan ke Kampung Sayur Bausasran akan kami bagikan pengalaman menanam di lahan pertanian perkotaan, pemeliharaan, juga panen atau pascapanen. Khususnya untuk bayam brasil yang jadi produk unggulan dan sudah diolah menjadi belasan produk. Mulai dari mie, jus, keripik dan aneka olahan lainnya, jelasnya.