Pemalang, Pos Jateng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang berupaya melakukan pencegahan stunting dengan menetapkan 10 desa sebagai lokasi fokus (lokus) penanganan stunting setiap tahunnya sejak 2019. Upaya ini mengantarkan Pemalang mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten pelaksana terbaik pertama penilaian aksi konvergensi se- Jawa Tengah, Rabu (20/7).
Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo mengatakan, secara akumulatif Kabupaten Pemalang kini telah menetapkan 50 desa lokus pelaksanaan percepatan penurunan stunting dalam Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting sampai dengan 2024.
Agung menjelaskan, target nasional prevalensi stunting sebesar 14 persen hingga 2024 menjadi perhatian Pemkab. Menurutnya, masih banyak tantangan terkait permasalahan stunting yang terjadi di masyarakat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pangan dan gizi, lingkungan yang kurang sehat, dan pola makan masyarakat yang masih perlu ditingkatkan.
Agung menambahkan, pihaknya telah meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk melakukan berbagai upaya dalam pencegahan dan penanganan stunting. Salah satunya, mendata tinggi dan berat badan dengan alat ukur yang akurat pada saat penimbangan serentak pada Februari dan Agustus di Posyandu. Upaya ini sebagai dukungan percepatan pendataan 100% EPPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) di Kabupaten Pemalang.
Selain itu, OPD juga diharapkan dapat melaksanakan program dan kegiatan penanggulangan stunting baik intervensi spesifik maupun sensitif sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta membangun kemitraan.