Boyolali, Pos Jateng - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menganggarkan Rp12,5 miliar untuk merehabilitasi 1.000 unit RTLH (Rumah Tidak Layak Huni). Anggaran yang bersumber dari APBD tersebut akan menangani RTLH di 53 desa/kelurahan pada 17 kecamatan.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Boyolali, Hendrarto Setyo Wibowo mengatakan, dana tersebut sebenarnya masih kurang. Sehingga, ia meminta adanya dana swadaya yang disediakan oleh penerima bantuan untuk membantu pemerintah.
(Bantuan) Rp12,5 juta itu kalau dihitung mungkin masih kurang, sehingga harapan kita, ada suatu swadaya dari penerima. Dan di sana tidak ada pungutan biaya apapun bentuknya, ujar Setyo pada Aosialisasi Pelaksanaan Bansos RTLH, Rabu (26/1).
Setyo menjelaskan, pandemi Covid-19 yang terjadi dua tahun terakhir ini mengakibatkan pengalihan anggaran besar-besaran oleh pemerintah pusat. Pengalihan itu berdampak pada terhentinya bantuan sosial (bansos) rumah tidak layak huni (RTLH).
Baru 2022 ini, pemerintah bisa kembali mengucurkan anggaran, lanjutnya.