SEMARANG - Pembangunan rumah bersubsidi di Jawa Tengah (Jateng) berhenti. Lantaran kuotanya sudah habis per akhir Agustus 2019.
Akhirnya, pengembang yang memiliki stok takbisa akad kredit pemilikan rumah (KPR). Meski ada beberapa bank yang mempunyai kuota.
Ini menjadi kendala bagi developer yang sudah ada rumah stoknya, pembeli sudah ada, bahkan persetujuan KPR-nya ada. Tapi, tidak bisa akad, ujar Wakil Ketua DPD Realestat Indonesia (REI) Jateng, M. Andi Kurniawan.
Baca juga:
REI Jateng Minta Kuota Tambahan Rumah Subsidi
Program BP2BT Minim Peminat
Kami berharap, ada kebijakan riil yang membantu. Minimal proyek teman-teman tetap bisa berjalan atau mutar, tambahnya.