Jakarta, Pos Jateng - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, menyatakan siap menampung santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun Indramayu jika izin operasionalnya dicabut pemerintah. Hal tersebut untuk mengantisipasi ketidakpastian santri seiring dengan penetapan pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang sebagai tersangka dugaan penistaan agama.
Dari Nahdlatul Ulama sendiri kami siap kalau memang nantinya disuruh menampung siswanya (Al-Zaytun Indramayu), kata Gus Yahya, sapaan akrab Yahya Cholil Staquf, dilansir dari nu.or.id pada Kamis (3/8).
Gus Yahya mengatakan, Nahdlatul Ulama memiliki banyak lembaga pendidikan yang dapat dimanfaatkan oleh santri atau siswa dari Pesantren Al-Zaytun. Ia meminta agar para santri tetap tenang dan fokus belajar agama.
Di NU ini ada banyak lembaga pendidikan yang siap untuk itu, saya kira organisasi lain juga siap jadi tidak akan ada masalah yang terlalu mengkhawatirkan soal ini, katanya.
Gus Yahya juga mengatakan terus mendukung proses penetapan Panji Gumilang sebagai tersangka dugaan penistaan agama, ujaran kebencian, dan penyebaran berita bohong. Pria lulusan Sosiologi UGM ini ingin persoalan tersebut segera dituntaskan lantaran dapat mempengaruhi psikologis masyarakat jika dibiarkan berlarut.