Surakarta - Harga jual ayam hidup di Jawa Tengah (Jateng) masih rendah. Sekitar Rp15 ribu per kilogram ayam hidup di selatan Jawa.
Di pantura (pantai utara) lebih parah. Sampai Rp13.000-13.500 per kilogram hidup, karena suplainya terlalu besar, ujar Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Pedaging Jateng, Parjuni, di Kota Surakarta, Senin (4/3).
Hal tersebut mendorong peternak di pantura menjual produksinya hingga luar kota. Jawa Timur (Jatim) dan Jakarta, misalnya.
Rusaknya harga ini dipicu oversuplai bibit. Idealnya 50 juta ekor per minggu secara nasional. Realitasnya 75 juta ekor per pekan. Peternak kecil terancam eksistensinya, jika masalah berlarut-larut.
Dia menambahkan, peternak telah bertemu Kementerian Pertanian (Kementan) dan membahas masalah tersebut. Namun, belum ada solusi sampai kini.