Yogyakarta, Pos Jateng - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meningkatkan literasi budaya lokal kepada generasi muda dengan menggelar Lomba Bertutur. Lomba tersebut sekaligus mencegah kepunahan bahasa dan cerita rakyat Jawa agar terus terawat di tengah modernisasi zaman.
Kabid Pengelolaan Perpustakaan dan Pengembangan Gemar Membaca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Yogyakarta, Nunun Zulaikha, menyampaikan Lomba Bertutur diikuti oleh puluhan siswa Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dengan lomba ini, diharapkan anak-anak merasa lebih dekat dan memiliki budaya-budaya Yogyakarta, khususnya bertutur bahasa Jawa.
Dalam bertutur tidak hanya sekedar menghafal, dalam bertutur juga perlu membangun komunikasi dengan penonton, ketika sedang bertutur diusahakan emosi tetap terjaga meski berpindah tempat, kata Nunun dalam keterangannya, dilansir dari jogjakota.go.id, Selasa (15/8).
Nunun menjelaskan, dalam lomba tersebut, ada beberapa aspek penilaian, seperti bagaimana peserta dapat membangun komunikasi dengan penonton serta bagaimana peserta mengontrol emosi mereka. Selain itu, penekanan kalimat, intonasi, gesture dan ekspresi juga merupakan bagian dari penilaian.
Lomba ini diikuti oleh 64 peserta dengan ketentuan lomba yang diceritakan adalah cerita rakyat nusantara yang bersumber dari buku, jelasnya.