Klaten - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah (Jateng), akan menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk meneliti ledakan populasi tawon jenis Vespa Affinis di permukiman warga.
Penelitian juga untuk melihat penyebab perkembangbiakan tawon luar biasa di permukiman. Kemudian, terkait cara pencegahan sengatan tawon yang lebih efektif seperti apa, ujar Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Ronny Roekmito, baru-baru ini.
Tawon yang berkembang tersebut, memiliki ciri warna gelap dan sabuk kuning pada bagian perutnya. Jenis tawon itu bersifat predator. Salah satunya, memangsa ulat.
Fenomena tersebut terjadi sejak 2017. Selama dua tahun terakhir, delapan orang meninggal dunia akibat disengat tawon dalam jumlah banyak. Karenanya, sudah sejak setahun silam pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan LIPI disiagakan. Bahkan, mendatangkan pakar toksikologi.