Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, menyoroti persoalan kekurangan tenaga guru di sekolah-sekolah.
Hal itu dikemukakan Ketua Komisi D Wisnu Wijayanto saat berlangsung audiensi dengan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah, Rabu (6/9).
Kekurangan guru memang terjadi karena banyak yang pensiun, ucap Wisnu di Ruang Rapat Komisi D.
Terkait kondisi ini, menurut dia, saat ini proses pembelajaran lebih banyak diampu oleh guru wiyata bakti.
Kebanyakan diampu wiyata, tetapi pemerintah sendiri tidak membuka formasi guru untuk CPNS. Formasi (PPPK-red.) untuk 2023 hanya 2.055. Itu pun masih harus disesuaikan dengan Pemda, kemampuannya berapa, tutur dia.