Kota Semarang, Pos Jateng Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kota Semarang tengah mengembangkan model pertanian regeneratif sebagai pilot project. Program yang menggandeng Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tersebut akan fokus dalam pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Kepala Dispertan Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur menjelaskan, pertanian regeneratif yang berkelanjutan tersebut berarti tidak ada sumber daya alam yang terbuang percuma. Ia mencontohkan, salah satunya bentuk pertanian regeneratif yakni pemanfaatan gulma yang selama ini hanya dibuang bisa diolah menjadi pupuk organik dan produk lainnya.
Tumbuhan gulma-gulma yang selama ini dibuang begitu saja bisa dipakai untuk pupuk organik dan lainnya, jelas Hernowo, Selasa (9/8) dilansir dari semarangkota.go.id.
Hernowo memaparkan model pertanian regeneratif ini tengah diujicobakan di Kota Semarang sebagai pilot project. Uji coba tersebut dilakukan melalui pelatihan yang digelar di dua tempat, yakni di Sekolah Alam Arridho dan Kelompok Wanita Tani Dahlia Tembalang. Kedua pelatihan pilot project itu ditargetkan selesai pada Oktober 2022.
Saat ini kita sedang dicobakan model-model pertanian regeneratif, dan dibuat pelatihan-pelatihan yang dilakukan di dua tempat. Yakni di sekolah alam Arridho, dan kedua di kelompok wanita tani Dahlia Tembalang. Di dua tempat itu untuk pilot project-nya dan ditargetkan Oktober mendatang selesai, paparnya.