SEMARANG - Jumlah penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), tergolong tinggi. Data Agustus 2019 mencatat, ada 3.053 kasus.
Dari angka itu, ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Abdul Hakam, sebanyak 57 kasus di antaranya pneumonia berat. Ciri-cirnya: napas berbunyi, dada nyeri, pucat, lesu, serta bibir dan kukur jari kebiruan.
Ada juga 49.148 kasus batuk yang bukan pneumonia, ujarnya, Senin (30/9). Kasus gangguan pernapasan tersebut merata di 16 kecamatan.
Dia menerangkan, ada beberapa yang menyebabkan kasus ini tinggi. Salah satunya faktor kemarau.
Itu menyebabkan debu-debu beterbangan dihirup masyarakat. Juga asap-asap knalpot yang dihirup masyarakat, tuturnya.