SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) berencana mendirikan bank khusus pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta petani. Diharapkan dapat beroperasi pada 2020.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyatakan, lembaga keuangan tersebut berasal dari gabungan 29 bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank kredit kecamatan (BKK). Proses merger telah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Saya minta bank pembina, yaitu Bank Jateng, membantu. Agar mergernya lebih bisa menggunakan sistem dan manajemen yang modern, katanya di Kota Semarang.
Jadi, kalau ada kesalahan, bisa langsung terdeteksi. Teknologi informasi disiapkan, sambung politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Pada tahap awal, penggabungan 29 bank itu bakal mengumpulkan aset Rp2,3 triliun. Perusahaan pelat merah tersebut dimiliki pemprov dan pemerintah kota/kabupaten (pemkot/pemkab) se-Jateng.