SLEMAN - Beberapa petugas pengawas Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), trauma. Enggan kembali terlibat dalam pelaksanaan demokrasi prosedural.
Demikian disampaikan Eka Murni Astuti, mantan Pengawas TPS Sendangrejo, Kecamatan Minggir. Lantaran keguguran janin berusia 10 minggu. Akibat kelelahan.
Kalau besok ada perekrutan petugas pengawas lagi, mungkin saya tidak akan ikut lagi. Masih trauma, ujarnya.
Terpisah, Ketua Bawaslu Sleman, Abdul Karim Mustofa, memahami keluhan dan perasaan mantan rekan kerjanya tersebut. Karena beban kerja kala itu cukup berat.
Kendati begitu, dia sesumbar, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 dapat lebih lancar. Pangkalnya, tugas pengawasan lebih ringan. Hanya mengurusi pemilihan bupati dan wakil bupati.