Semarang - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), meluncurkan bus raya terpadu (bus rapid transit/BRT) Trans Semarang berbahan gas, Rabu (9/1). Program ini melibatkan Pemkot Toyama, Jepang.
Kerja sama yang namanya sister city itu, harus konkret. Tidak hanya sekadar runding-runding dan tidak ada tindak lanjutnya, ujar Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, sela acara, beberapa saat lalu.
Kami setelah ber-MoU dengan Toyama, ada sebuah langkah konkret. Yaitu, ada supporting solar ke gas untuk transportasi massal, imbuh politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Sedikitnya 72 armada Trans Semarang di lima koridor berbahan bakar solar dikonversi menjadi gas. Kelimanya adalah Koridor I, V, VI, VII, dan Koridor Bandara.
Konversi memakai alat compress natural gas (CNG). Dengan begitu, emisi gas buang berkurang, lebih ramah lingkungan, serta menambah tenaga.