Surakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), mengubah desain mosaik Jalan Jenderal Sudirman. Kebijakan diambil, lantaran dianggap mirip salib dan sempat viral di media sosial.
Perubahan disepakati pemkot dengan perwakilan perwakilan organisasi masyarakat (ormas) yang protes. Pertemuan berlangsung di Masjid Baitul Hikmah, Kompleks Balai Kota Surakarta, Jumat (18/1).
Kami memberikan rekomendasi, agar garis lurus ke selatan itu diputus. Lalu ujung-ujungnya tidak kotak, tapi dibentuk lancip atau seperti apa yang tidak membuat persepsi lain, ujar perwakilan ormas, Endro Sudarsono, usai pertemuan.
Dari pihak pemkot, diwakilkan Wakil Wali Kota Surakarta, Achmad Purnomo. Lainnya, perwakilan ormas, Endro dan Edi Lukito; Kapolresta Surakarta, Kombes Ribut Hari Wibowo; serta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surakarta, Subari.
Mosaik di depan Balai Kota Surakarta tersebut pun. Sudah dicat warna abu-abu. Namun, massa di sekitar lokasi tetap menolak.