YOGYAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini potensi kekeringan meteorologis di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ini merujuk pemantauan hari tanpa hujan berturut-turut.
Kekeringan meteorologis yaitu berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya. Dalam jangka waktu yang panjang, ujar Kepala Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas, via keterangan tertulis, Minggu (1/9).
BMKG mencatat, lebih dari 60 hari berpotensi terjadi kekeringan di sejumlah wilayah DIY hingga 31 Agustus 2019. Seperti Bambanglipuro, Banguntapan, Bantul, Dlingo, Imogiri, Jetis, Kasihan, Kretek, Pajangan, Pandak, Piyungan, Pleret, Pundong, Sedayu, dan Sewon di Bantul.
Kemudian Girisubo, Karangmojo, Ngawen, Nglipar, Paliyan, Patuk, Playen, Ponjong, Purwosari, Rongkop, Saptosari, Semanu, Semin, Tanjung Sari, Tepus, dan Wonosari di Gunung Kidul; Girimulyo, Kalibawang, Kokap, Lendah, Nanggulan, Panjatan, Pengasih, Sentolo, dan Wates di Kulon Progo; serta Maguwoharjo, Berbah, Cangkringan, Depok, Gamping, Godean, Kalasan, Minggir, Moyudan, Ngemplak, Prambanan, Tempel, dan Turi di Sleman.
Sedangkan Berbah, Kalasan, dan Prambanan di Sleman, terjadi hari tanpa hujan selama 31-60 hari. Pemantauan ini sesuai analisis curah hujan dasarian III Agustus 2019. Atau tanggal 21-31 Agustus, ucap Reni.