Surakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), gagal mewujudkan efek ganda (multiplier effect) dari bus Gatotkaca. Tujuan tak tercapai sejak armada bagi pebisnis dirilis medio 2018.
Baru tiga penyewa bus Gatotkaca sampai sekarang, ujar Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Surakarta, Taufiq Muhammad. Armada berasal dari hibah panitia Asean Para Games 2011.
Kendaraan bermotor besar itu mula-mula dinamai Begawan Adhiyasa. Lalu dimodifikasi memakai anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2017 sebesar Rp200 juta.
Modifikasi ekslusif mencakup interior dan eksterior. Plus beragam fasilitas. Proyektor, TV LED, sofa berkapasitas 15-20 orang, meja displai produk, hingga dispenser.