JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggencarkan kolaborasi dan inovasi. Guna menghasilkan terobosan dan kebijakan-kebijakan anyar. Termasuk dalam membangun desa dan daerah tertinggal.
Sekretaris Ditjen PDT Kemendes PDTT, Razali, menyatakan, kedua hal tersebut urgen dilakukan dalam era digital. Diharapkan mendapat sokongan dari pemerintah daerah (pemda).
Sehingga, kerja sama yang telah terbangun dapat terus berlanjut. Dan dapat lebih berkembang lagi, ujarnya kala memberikan sambutan dalam Forum Kolaborasi Pengembangan Inovasi Digital Nontradisional Aktor dalam Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal di Jakarta, Selasa (26/11).
Dicontohkannya dengan kegiatan tersebut. Sebagai ruang pemda, instansi, akademisi, mitra pembangunan dan donor, serta swasta dalam melihat, mempelajari, dan berinteraksi langsung dengan aktor nontradisional dalam pembangunan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata.
Razali mengingatkan, pembangunan kini mengarah pada industri 4.0. Sehingga, upaya pembangunan desa dan daerah tertinggal perlu adaptif. Agar mampu mengejar dan menyesuaikan kondisi kontemporer.