Jakarta, Pos Jateng - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diminta serius mengembangkan pupuk hayati dari rumput laut dan limbah perikanan sebagai alternatif menyelesaikan persoalan pupuk nasional. Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin, mengatakan persoalan pupuk yang selalu menjadi pokok bahasan dalam peningkatan produksi pertanian.
Saya berharap, KKP serius mengembangkan pupuk hayati dari rumput laut dan limbah perikanan sebagai alternatif menyelesaikan persoalan pupuk nasional, baik pupuk subsidi maupun non subsidi, kata Akmal, Sabtu (21/8/2021), dilansir dari laman dpr.go.id.
Akmal menjelaskan, di samping limbah kotoran hewan yang dipadukan dengan limbah tanaman yang selama ini sudah berjalan, seperti kombinasi sapi sawit, limbah sapi, kambing dengan tebu atau batang padi, kini alternatif pengembangan pupuk hayati dari rumput laut dan limbah perikanan menjadi harapan untuk menutupi kekurangan kebutuhan pupuk.
Lebih lanjut Akmal menyampaikan, persoalan pupuk organik dari limbah ternak dikategorikan pada dua masalah, yakni persoalan volume dengan efektivitas kecil dan persoalan emisi karbon. Di sisi lain, efektivitas pupuk kimia yang efisien terhadap jumlah volume masih terus menjadi andalan meskipun lama-kelamaan merusak struktur tanah dalam kurun waktu tertentu.
Menurut Akmal, pupuk hayati berbasis rumput laut dan limbah perikanan memiliki efisiensi yang kuat setara pupuk kimia. Dalam jangka pendek, pupuk hayati dapat memenuhi kebutuhan kekurangan pupuk.