Sukoharjo - Pemerintah dianggap sebagai pemberi harapan palsu (PHP) terkait pembebasan narapidana kasus terorisme, Abu Bakar Baasyir.
Soalnya, kata Direktur Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mukmin, Ustaz Ibnu Chanifah, para santri sebelumnya bahagia mendengar kabar pembebasan tersebut.
Anak-anak sebenarnya berbunga-bunga. Saya harap, agar kabar gembira itu menjadi kenyataan, tapi ternyata PHP, ujarnya di Kompleks Ponpes Al-Mukmin, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (23/1).
Kami sangat sangat kecewa dengan keputusan ini, karena sudah terlanjur gembira, tetapi kemudian diputus itu (batal), sambung dia.
Baca juga:
Sambut Abu Bakar Baasyir, Keluarga Gelar Syukuran
Abaikan Wiranto, Abu Bakar Baasyir Diyakini Pulang Besok
Ganjar: Pembebasan Abu Bakar Baasyir Baik bagi Indonesia