JAKARTA - Ekspor tanaman hias anggrek masih menggiurkan. Per Agustus 2019, Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) setidaknya telah menerbitkan surat izin pengeluaran benih untuk 70 ribu batang.
Sedangkan tahun sebelumnya, mencapai 160 ribu batang. Tanaman hias ini umumnya dijual ke Jepang, Cina, Taiwan, dan Thailand.
Manajer PT Merlimba Sentra Agrotama, Hadi Hidayat, mengungkapkan, satu polybag anggrek dijual Rp100 ribu-Rp180 ribu. Tergantung jumlah bunga dan ukurannya. Dendrobium merah dan putih menjadi favorit.
Bisnis bunga saat ini makin berkembang di Indonesia. Permintaan pasar lokal juga tinggi dan membawa banyak keuntungan, ujarnya.
Sementara, pelaku usaha anggrek lainnya, Dedek Setia Santoso, berharap, peraturan berpihak kepadanya. Tentu harus didukung regulasi yang mendukung, ucap dia.