Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat tren positif dalam kinerja ekspor industri pengolahan di tengah ancaman dampak pandemi Covid-19. Kemenperin menyebut agresivitas sektor manufaktur yang menembus pasar internasional mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional.
Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri nasional agar bisa menghasilkan produk yang bernilai tambah tinggi dan kompetitif di mancanegara. Sudah banyak pelaku industri kita yang produknya menguasai kancah global, Menperin RI, Agus Gumiwang, disadur dari twitter @kemenperin_RI, Rabu (23/6).
Agus menyebut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) RI menunjukkan, pada Januari-Mei 2021, nilai ekspor industri pengolahan mencapai USD66,70 miliar, naik 30,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar USD51,10 miliar. Dari capaian tersebut, industri pengolahan memberikan kontribusi paling tinggi, yakni 79,4% dari total ekspor nasional yang berada di angka USD83,99 miliar.
Kemenperin menginformasikan membaiknya kinerja ekspor selama 5 bulan terakhir mencatatkan surplus perdagangan USD10,17 miliar. Menperin juga menambahkan akan tetap fokus untuk menggenjot kinerja industri berorientasi ekspor yang memiliki keunggulan komparatif dan berkelanjutan.
Pemerintah juga akan membuka peluang sektor industri untuk melakukan perluasan pasar ekspor, khususnya pasar-pasar non-tradisional, seperti ke Afrika, Asia Selatan, Eropa Timur. Di samping itu, Kemenperin juga mendorong pemerintah pusat mempercepat penyelesaian perundingan dengan negara-negara potensial sebagai agenda prioritas.