Nasional, Pos Jateng - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD membeberkan ada pihak yang sengaja menutup-tutupi kasus dugaan korupsi pengadaan satelit di Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Saat baru menjabat sebagai menteri, ia sempat mengajak beberapa pihak untuk rapat membahas kasus ini. Namun dalam perjalanannya, ada pihak-pihak yang berupaya menghambat agar kasus itu dibuka ke publik.
Saat saya diangkat jadi Menko, saya jadi tahu karena pada awal pendemi Covid-19, ada laporan bahwa pemerintah harus hadir lagi ke sidang Arbitrase di Singapura karena digugat Navayo untuk membayar kontrak dan barang yang telah diterima oleh Kemhan, kata Mahfud MD melalui akun Instagram pribadinya @mohmahfudmd, Minggu (16/1).
Mahfud mengaku telah menghubungi tim audit Badan Pengawas Anggaran dan Pembangunan (ATT BPKP) untuk menangani kasus tersebut. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah memerintahkan agar kasus itu diselesaikan hingga ke peradilan pidana.
Hasilnya ternyata ya seperti itu, ada pelanggaran peraturan perundang-undangan dan negara telah dan bisa terus dirugikan. Makanya, saya putuskan untuk segera berhenti rapat melulu dan mengarahkan agar diproses secara hukum, tuturnya.