Tanaman bunga tropis, khususnya krisan, memiliki daya tahan lebih kuat dan nilai jual yang menjanjikan di pasar internasional. Tidak heran, ekspor bunga krisan Indonesia terus mengalami peningkatan dengan nilai menjanjikan sejak tahun 2020.
Volume ekspor krisan pada 2020 kurang lebih 43.500 kilogram bernilai US$732.734, meningkat menjadi 131.500 kilogram dengan nilai US$903.929 pada 2021. Ekspor krisan meningkat signifikan, kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, belum lama ini.
Menurut Prihasto, pencapaian tersebut tak lepas dari dorongan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang meminta produksi tanaman bunga melalui program Kampung Flori agar digalakkan. Prihasto juga memuji peran dan partisipasi aktif para pelaku dan pegiat florikultura.
Mereka terlibat memperkenalkan sekaligus mempromosikan florikultura Indonesia. Prihasto mencontohkan kerja bareng dalam helatan internasional One Day with Indonesian Coffee, Fruits, Floriculture and Food Corps di beberapa negara pada 2021.
Kampung Flori merupakan bagian dari program Pengembangan Kampung Hortikultura yang diinisiasi Direktorat Jenderal Hortikultura. Caranya, menerapkan teknologi budidaya florikultura dalam green house. Sejak tahun 2020, terdapat 105 Kampung Flori dan 69 unit green house yang telah dibangun, khususnya untuk penanaman krisan, anggrek, dan mawar.