Lembaga Kajian Demokrasi: Pemerintah Manipulatif soal Kekerasan di Wadas

Pemerintah mengaburkan konteks penggunaan kekuatan yang berlebihan dan kekerasan yang terjadi dengan memakai dalih adanya provokasi.
Kamis, 10 Feb 2022 08:45 WIB Author - Muhammad Wahid Aziz

Jakarta, Pos Jateng - Direktur Program Demokrasi dan Keadilan Sosial Public Virtue Research Institute (PVRI), Mohammad Hikari Ersada menyayangkan pernyataan Mahfud MD terkait proses penangkapan warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo sudah sesuai prosedur.

Ia menyatakan, tidak ada yang boleh mengatakan dalih apapun untuk membenarkan kekerasan serta pengerahan personil dalam jumlah berlebihan dalam melakukan pengamanan.

Pernyataan Menkopolhukam bahwa hal tersebut sudah sesuai prosedur harus diuji validitasnya. Faktanya, telah terjadi mobilisasi aparat secara besar-besaran dan sejumlah warga dibawa ke kantor polisi dengan perlakuan yang buruk, kata Hikari dalam keterangannya yang diterima posjateng.id, Kamis (10/2).

Sebelumnya, pada Rabu (9/2), pemerintah melalui Kemenko Polhukam memberikan siaran pers dengan judul Jangan Terprovokasi Wadas Tenang dan Damai adalah bentuk pengaburan dan manipulasi informasi.

Pada siaran tersebut, pemerintah justru berfokus pada perbedaan sikap antarwarga dan bukan pada kekerasan negara yang dilakukan oleh aparat.

Baca juga :