Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) berpeluang lolos ke putaran ke-2 Pilpres 2024. Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai masih terbuka peluang bagi Ganjar-Mahfud untuk meningkatkan elektabilitasnya jelang pencoblosan.
Kalau melihat hasil survei Indikator, sebenarnya suara Ganjar belum rebound. Dari November sampai Desember, suara Ganjar-Mahfud relatif stabil di sekitar 24%. Kalau lihat performa debat Ganjar dan Mahfud, idealnya pasangan ini menguat karena mereka cukup performanya. Namun, belum terlihat efeknya sampai sekarang, ucap Saidiman kepada wartawan di Jakarta, belum lama ini.
Hasil survei teranyar Indikator Politik Indonesia yang dirilis akhir Desember lalu menunjukkan pasangan Ganjar-Mahfud mengantongi elektabilitas hingga 24,5%, unggul tipis ketimbang pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang meraup 21%.
Dalam survei yang melibatkan 1.217 responden itu, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih dominan dengan tingkat elektabilitas sebesar 46,7%. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan batas galat sebesar 2,9%.
Jika berbasis rekam jejak, menurut Saidiman, pasangan Ganjar-Mahfud yang paling unggul. Bahkan, pasangan itu semestinya jauh lebih bisa diterima publik ketimbang Prabowo-Gibran. Berbeda dengan 02 yang punya isu seperti jejak pelanggaran HAM dan isu MK (Mahkamah Konstitusi) serta politik dinasti, kata Saidiman.