JAKARTA - Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT) meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pembangunan Daerah Tertinggal (SIMPDT). Diharapkan mempercepat pembangunan daerah tertinggal.
Dirjen PDT Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Samsul Widodo, menyatakan, aplikasi bakal mempermudah kerja instansinya. Lantaran kekurangan dan kendala pembangunan daerah tertinggal kian gampang diketahui.
Dengan begitu, akan ketemu profil dari masing-masing daerah tertinggal dan ini akan lebih mudah. Sehingga, nanti kita tahu apa yang mesti kita prioritaskan. Strategi kita apa, sesuai dengan kebutuhan yang tergambar dalam data itu, katanya sela acara peluncuran di Jakarta, Kamis (21/11).
Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendes PDTT, Ivanovic Agusta, menambahkan, separuh lebih kerja instansinya fokus di daerah tertinggal ke depannya. Dengan begitu, kebutuhan data tak terelakan.
Semakin kita tahu data-data, terutama hasil pembangunan dari daerah tertinggal, menjadi sangat penting. Dalam lima tahun terakhir ini, ternyata yang lompatannya paling banyak yaitu di daerah tertinggal. Seperti di Papua dan Maluku, tuturnya.