Generasi milenial disarankan lebih kritis menyikapi setiap isu. Dengan demikian, diharapkan bisa terhindar dari kelompok radikal.
Berpikir kritis akan membantu anak-anak muda bisa terhindar atau minimal akan mempertanyakan aliran-aliran yang radikal, ucapnya psikolog Nirmala Ika Kusumaningrum, Selasa (30/3).
Menurutnya, kritis adalah kemampuan untuk terbuka, menganalisis, mendengarkan, mengendapkan, dan menggali, termasuk menyarikan informasi dari berbagai sumber tentang hal-hal yang ada di sekitar.
Berani membuka diri terhadap semua perbedaan dalam kehidupan menjadi salah satu cara menghindari kelompok radikal. Mulai dari perbedaan suku, budaya, agama, keyakinan, selera, hingga gaya hidup.
Karena ketika kita mulai melihat bahwa saya lebih atau paling benar daripada dia atau mereka, perlahan bibit radikal mulai terbentuk, jelasnya.