Nasional, Pos Jateng - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar mengungkap adanya upaya jaringan teroris masuk BUMN dan lembaga pemerintah. Menurutnya, upaya masuk ke dalam sektor pemerintahan merupakan bagian dari upaya teroris mencari dukungan.
Ancaman infiltrasi jaringan teror ke institusi pemerintah karena strategi mereka sepertinya ingin mencoba mendapat dukungan dari unsur-unsur yang bekerja di sektor pemerintahan, termasuk di BUMN, kata Boy dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR di Senayan, Selasa (25/1).
Boy menyatakan, hal tersebut masih menjadi masalah yang dihadapi bangsa Indonesia hari ini. Selain masuk ke dalam jaringan pemerintahan, prediksi ancaman juga berpotensi datang dari kepulangan foreign terorism factor (FTT) dari jalur ilegal, seperti pelabuhan-pelabuhan kecil.
Demikian juga dengan kemungkinannya dilakukan deportan yang tergabung dengan jaringan teroris, ujarnya.
Selain itu, fenomena lone wolf kahir-akhir ini juga cukup meningkat. Kata dia, peningkatan lone wolf ini berkaitan dengan penyebaran paham radikalisme di sosmed.