Wacana Operasional Trans Jateng Koridor III Tuai Protes
SEMARANG - Paguyuban angkutan kota (angkot) menolak rencana operasional bus Trans Jateng jurusan Kendal-Kawasan Industri Wijayakusuma, Kota Semarang. Lantaran belum ada pembicaraan.
"Tidak ada rembukan. Tidak ada soialisasi. Dulu itu, awalnya Tawang-Demak. Gagal. Ini (Kendal-Semarang) tahu-tahu sudah ada pemenang lelang," ucap Ketua Paguyuban Angkota C9, Djoko Triharjanto, Kamis (15/8).
Protes juga dilakukan paguyuban angkota R4 dan R6. Disampaikan melalui spanduk. Bertuliskan, "Kami menolak operasional Trans Jateng Masuk Kota Semarang" dan "Pak Gubernur pripun niki? Dishub Prov. Jateng sapenake dewe".
Jika bus Trans Jateng koridor III ini beroperasi, sopir angkot khawatir, jumlah penumpang berkurang. Mayoritas buruk pabrik asal Kendal yang berhenti di Mangkang.
Sosialisasi juga belum dilakukan kepada Bus Raya Terpadu (BRT) Trans Semarang. "Kami sama sekali tidak pernah diajak duduk bareng," ungkap Kepala BLU UPTD Trans Semarang, Ade Bhakti Ariawan.
"Padahal secara rute, harusnya bisa dibuat saling terkait. Karena Trans Semarang sudah terhubung. Dengan semua simpul di perbatasan Kota Semarang," tambah dia.
Terpisah, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mempersilakan paguyuban angkot bertemu dirinya atau Dinas Perhubungan (Dishub). Untuk menyampaikan aspirasi.
"Ngobrol aja nanti. Diajak berembuk. Agar nolaknya dasarnya apa, biar bisa saling melengkapi. Saya rasa, tidak ada yang tidak bisa diajak berembuk," pungkasnya, menyitir detikcom.