TPST Piyungan Diblokade, Sultan Kerahkan Anak Buah
Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, menugaskan anak buahnya berkoordinasi dengan warga terdampak Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Kabupaten Bantul. Berharap blokade berakhir.
"Saya sudah suruhkan untuk koordinasi di sana. Saya belum terima laporannya," ujarnya di Kota Yogyakarta, beberapa saat lalu. Warga menutup akses TPST Piyungan sejak Minggu (24/3).
Baca: Warga Kembali Blokade TPST Piyungan
Usai menerima laporan, Sultan berjanji, segera mencari jalan keluar. Namun, dia tak merincinya. Hanya mengatakan, "Nanti kita selesaikan."
Sementara, Kepala Seksi Pengelolaan TPST Piyungan, Imam Sugiono, mengakui, pemprov belum memenuhi seluruh permintaan warga. Keterbatasan anggaran dalihnya.
"Jalan saja, kami hanya dianggarakan Rp500 juta. Anggaran segitu hanya bisa untuk mengaspal jalan 100 meter. Tuntutannya dua kilometer," ucapnya.
Meski begitu, pengaspalan segera dilaksanakan. Rencananya April 2019. Jalan dibuat jalan selebar 12 meter di badan TPST. Sehingga, truk pengangkut sampah tak lagi melintasi jalan umum.
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY juga segera membangun talut. Panjang 400 meter dan tinggi lima meter. "Biar sampah di dalam enggak turun (ke permukiman)," tambah dia.
Dinas PUP ESDM DIY pun berencana melakukan perluasan dermaga pembuangan sampah. Menjadi dua kali lipat. Mulanya 25 meter.
Menyangkut drainase, ungkap Imam, Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) telah meninjau. "Realisasinya kapan, saya belum tahu," tutupnya.