Tabligh Akbar 212 Solo Disebut Bukan Agenda Politik
Solo-Ketua Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Surakarta R. Djayendra Dewa menyebut Tabligh Akbar di Solo bukan agenda politik karena peserta yang hadir tidak ada yang membawa atribut partai.
"Semua hanya menggunakan bendera tauhid dan baju putih," katanya di Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/01/2019)
Tabligh akbar di kawasan Gladak Jalan Slamet Riyadi Solo tersebut dinilainya untuk membangun spirit Persaudaraan Alumni 212.
"Kami melarang peserta menggunakan atribut partai. Kami juga melarang bicara soal kampanye," terangnya.
Sementara, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng, M. Fajar Saka menurunkan sejumlah anggotanya untuk melakukan pengawasan di sejumlah titik di Kota Solo.
"Kami menyebar anggota di sejumlah titik, nanti hasilnya dirapatkan dan dilihat fakta-faktanya, apakah ada atau tidak pelanggaran kampanye," kata Fajar Saka.
Menurut Fajar, hasil pemantauan baik dengan foto, video, dan kamera drone dihimpun terlebih dahulu melalui rapat pleno untuk menyimpulkan.
Tabligh akbar di Solo itu dihadiri sejumlah tokoh, antara lain, mantan Bupati Wonogiri Begug Purnomosidi, Ketua PA 212 Ustaz Slamet Maarif, politikus senior PAN Amien Rais, dan sejumlah ustaz lain dari kawasan Solo Raya.