Siswa SMPN 16 Semarang Terusik Bising Proyek
Semarang - Peserta ujian sekolah berstandar nasional (USBN) di SMP Negeri 16 Semarang, Jawa Tengah (Jateng), sulit berkonsentrasi penuh. Suara bising proyek tol memecah konsentrasi para siswa.
"Kendaraan proyek berlalu lalang di sekitar sekolah, suaranya agak mengganggu," ujar Kepala SMPN 16 Semarang, Yuli Heriani, Senin (8/4).
Gangguan yang dirasakan kini imbas pengerjaan tol Semarang-Batang mulai berkurang. Pintu depan dan akses lain telah ditutup. Mengurangi polusi suara.
Kendati begitu, dirinya berharap relokasi segera dilakukan. Juga menginginkan pindah ke dekat Rumah Sakit (RS) Permata Medika, Kecamatan Ngaliyan.
"Itu berada di pinggir jalan raya. Artinya, ada akses kendaraan umum langsung ke sekolah," ucap dia.
Menurut Yuli, idealnya lahan nantinya setidaknya 7.000 meter persegi. Sesuai standar minimal sekolah.
"Kalau belum ada gedungnya, kami tak bisa pindah. Kami juga tak mau menumpang di sekolah lain," katanya.
Luas lahan SMPN 16 Semarang mulanya 9.000 meter persegi. Kini tersisa 5.000 meter persegi. Sisanya digunakan untuk proyek jalan bebas hambatan.
"Kami ada 24 kelas. Delapan kelas VII, VIII, dan IX. Lalu, tiga laboratorium, aula sekolah, dan fasilitas pendukung lainnya," bebernya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, menyatakan, penentuan relokasi telah dilakukan. "Sudah mengerucut satu lokasi," terangnya.
Mulanya terdapat delapan titik relokasi SMPN 16 Semarang. Lokasi terpilih berada di sebelah resto makanan Italia, Ngaliyan.
"Lokasinya di situ. Nanti tergantung satker dan Jasa Marga. Kalau Jasa Marga setuju, kami langsung membangun," tandas dia.