Petani Jateng Belum Tertarik Sistem Tunda Jual

Petani Jateng Belum Tertarik Sistem Tunda Jual Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (kemeja putih), saat berdialog dengan petani di Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jateng, 23 September 2017. (Foto: Pemprov Jateng)

Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mendorong sistem tunda jual dan resi gudang untuk menjaga inflasi. Sayangnya, kebijakan tersebut belum banyak dilirik petani.

"Sistem tunda jual, resi gudang, belum terlalu laku," ujar Gubernur Jateng, Ganjar Prabowo, di Kota Semarang, beberapa waktu lalu. Butuh uang cepat untuk kebutuhan sehari-hari, menjadi tantangan kebijakan tersebut.

Sistem tunda jual dan resi gudang memanfaatkan teknologi gudang pendingin (cold storage). Fasilitas menjaga kualitas hasil bumi terjaga.

Karenanya, pemprov bakal menggencarkan sosialisasi. Berharap petani tertarik. Juga melakukan beragam upaya lain dalam menjaga inflasi. Khususnya akibat melonjaknya harga sejumlah komoditas pangan.

Ada berbagai upaya yang telah dilakukan. Membeli langsung komoditas pangan dari petani. Juga memantau pergerakan produk-produk yang berpotensi mendorong inflasi.

Pemprov Jateng pun menggandeng sejumlah instansi terkait. Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan mitra kerja lainnya. 

"Sinergi adalah kata kunci memperkuat ketahanan. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi," pungkas Ganjar.