Penyebab Banjir di Kawasan Kaligawe Semarang

Penyebab Banjir di Kawasan Kaligawe Semarang Anggota Satlantas Polsek Genuk menggendong anak sekolah untuk menyeberangi jalan yang tergenang banjir, Senin (29/1). (Foto: Polrestabes Semarang, Jateng).

Semarang - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyatakan, Jalan Kaligawe Raya, Terboyo Kulon, Genuk, terendam banjir, Senin (3/12), karena proyek normalisasi Sungai Sringin dan Tenggang belum rampung.

"Itu karena pompanya belum bisa difungsikan, karena proyek belum selesai," ujar dia di Balai Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), beberapa saat lalu. Pompa digunakan untuk menyedot air ke laut.

Untuk menangani banjir, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana menjebol tanggul di lokasi. Dinas PU pun mengerahkan seluruh pompa portabel untuk menyedot air, selain meminta bantuan polisi, BBWS Pemali Juwana, dan PU Jateng.

"Kita minta semua dinas yang punya pompa, baik PU kota, BBWS, dan PU provinsi, untuk bisa drop pompanya di Genuk dan Kaligawe, supaya segera kering," jelas Hendi, sapaannya.

Di sisi lain, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengakui, penyelesaian normalisasi Sungai Bringin dan Tenggang terlambat. Sesuai kontrak, pemasangan pompa seharusnya dilakukan Agustus-September 2018.

"Kami sudah menghubungi BBWS. Katanya, akhir November. Namun, sampai sekarang belum juga beroperasi pompanya," ucap dia. "Kita akan kejar terus, supaya Sungai Sringin dan Tenggang bisa berfungsi maksimal," tambahnya.

Hendi ingin pompa yang sudah datang di bendungan Sungai Sringin dan Tenggang segera terpasangan dan beroperasi. Sebab, tak cukup hanya mengandalkan tanggul atau bendungan.

"Tanggulnya memang bisa bendung rob. Namun, begitu hujan datang, kita tidak bisa apa-apa. Karena, pompa itu yang nantinya memompa air hujan masuk ke laut," tukasnya.