Pemprov Jateng Perbaiki Data Pertanian
Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus memperbaiki sistem informasi pertanian di wilayahnya. Sebab, pusat pasar beras belum cukup untuk meredam inflasi.
"Itu diperlukan, karena sektor pertanian selama ini menjadi penyumbang inflasi yang cukup besar. Hasil pertanian masuk dalam kelompok volatile food," ujar kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di Kota Semarang, Rabu (27/2).
"Nah, ini yang sedang kami kejar. Kami ingin membuat sistem informasi pertanian untuk memantau luas lahan, hasil produksi, pasar, dan data-data lain untuk menjaga kestabilan harga," imbuh dia.
Baca: Terjadi Kesalahan Data Pertanian di Jateng
Dirinya menerangkan, banyak komponen yang menyebabkan inflasi. Namun, pengaruh terbesar adalah hasil bumi.
Apabila data telah tersusun lengkap, diklaimnya, akan diketahui berapa luasan lahan pertanian, sentra-sentra unggulan, masa tanam serta panen, dan sebagainya. "Mudah kita mengabil kebijakan," katanya.
Ganjar pun mendorong daerah se-Jateng rutin memperbarui aplikasi Sistem Informasi Harga dan Komoditi (Si Hati). Sehingga, harga-harga kebutuhan pokok di pasaran terpantau.